Rabu, 02 Mei 2012

Suara ini Suara Rakyat, Aksi ini Sebuah Perjuangan,,,

Sebuah catatan ringan oleh: Nanang .K
Perjuangan adalah sebuah proses negosiasi antara keinginan dan kesempatan yang saling bertolak belakang. Terkadang ada keinginan tanpa disertai kesempatan untuk mewujudkannya. Proses pewujudan itu kerap kali kita sebut sebagai perjuangan. Sebaliknya, terkadang ada kesempatan membuat kita sering melakukan sesuatu yang di luar keinginan. Yang demikian sering di sebut perjuangan yang mengalahkan keinginan diri sendiri. Keduanya itu memiliki duduk persoalan yang sama, yaitu negosiasi.
Mahasiswa adalah kaum pejuang, takhanya bagi diri sendiri, fenomena diluar yang terkadang secara terang-terangan menampakkan ketimpangan namun tak ada keinginan mahasiswa untuk menyelesaikannya, maka kesempatan yang kemudian menuntut mahasiswa untuk berjuang. Dan beberapa hari terakhir ini kita bisa melihat semangat para kaum pejuang (mahasiswa) untuk memperjuangkan suara rakyat yang seakan tak pernah diwakili oleh para wakil rakyat yang hanya asik menikmati segala fasilitas yang diberikan oleh rakyat.
Maka kami para kaum intelektual (mahasiswa) kembali siap menuntut hak-hak rakyat indonesia yang saat ini telah betul-betul di rampas oleh para petinggi negeri ini, maka tak perlu heran jika jalanan akan macet, aroma ban terbakar kembali menjadi simbol perlawanan. Tapi justeru ada individu-individu yang mengatas namakan masyarat mencoba mengutuk, menghina, dan mencaci maki para kaum pejuang ini, atas tindakan-tindakan yg mereka lakukan untuk sebuah revolusi.
Maka menurut saya itu tidak lebih hanya sebagai kepentingan pribadi individu pragmatis yang akan menjadi sebuah bomerang bagi individu-individu yang mengatas namakan masyarakat. Tidak ingatkah mereka para masyarakat, bahwa Mahasiswa turun kejalan bersama sengatan matahari, pedihnya gas air mata, dan hempasan water canon hanya untuk menuntut hak-hak rakyat Indonesia. Nah, namun apabila rakyat indonesia merasa risih atas tindakan mahasiswa yg menuntut agar BBM tidak naik dari 4,5 rb/ltr mnjadi 6 rb/ltr maka kami pasti akan kembali turun kejalan untuk aksi yg lebih besar lagi untuk menuntut pemerintah agar menaikkan harga BBM setinggi-tinggi mungkin.
Agar mereka, para masyarakat yang “TIDAK PEKA”, akan merasakan penindasan yang salama ini ingin dilakukan oleh pemerintah, dan silahkan kepada masyarakat untuk menyuarakan sendiri suaranya tanpa bantuan kaum intelektual (mahasiswa). Ingat, nyawa adalah taruhan, peluru yang menerjang, pentungan polisi mengahajar semangat idealisme, apakah sebanding dengan rasa tidak nyaman kerna jalanan yang macet? Anggap saja kemacetan itu adalah puasa atas kenyamanan anda selama ini berkendara.
Dan satu hal yang terpenting, “MAHASISWA TIDAK KASAR” Pemburukan citra mahasiswa oleh beberapa oknum terus dilakukan. Rakyat yang pernah mengenyam bangku kuliah harusnya tahu bahwa kami masih punya idealisme, mahasiswa adalah penyeimbang. Tahukah bahwa BBM naik, subsidi berkurang, dialihkan ketempat lain. Apakah bisa dijamin tidak dikorupsi lagi? beberapa rakyat yg mencibir menandakan kebodohan mereka karna tidak tahu dampaknya.
HIDUP MAHASISWA !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar